Ada yang pernah googling tutorial memperbaiki motor yang rusak atau bermasalah? Jika iya, pasti salah satu chanel yang muncul sebagai reko...
Ada yang pernah googling tutorial memperbaiki motor yang rusak atau bermasalah? Jika iya, pasti salah satu chanel yang muncul sebagai rekomendasi dikolom pencarian adalah “Siboen Chanel” di Youtube.
Adalah Siswanto alias Siboen, 37, pria asli Banyumas yang tak pernah menyangka hidupnya bakal berubah dari tukang montir bengkel menjadi Youtuber kondang dengan penghasilan ratusan juta rupiah. Mengutip Solopos.com, Rabu (9/6/2021), Siboen tinggal di Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Cerita dimulai saat Siboen pada 2017 melihat berita kesuksesan Atta Halilintar berpenghasilan besar hanya bermodal YouTube. "Saat itu saya berpikiran ingin mengembangkan usaha saya. Tapi kan susah buka bengkel di desa. Pasti ya pasiennya dan orangnya itu-itu saja," kata Siboen, mengutip media yang sama.
Selain itu, Siboen juga mulai tertarik mencermati fenomena anak-anak desa tempatnya tinggal kerap melontarkan kata cingire. Ia yang merasa penasaran lalu mencari tahu sendiri kosakata anak-anak sekitaran yang sama sekali asing baginya itu.
Setelah beberapa saat mencari-cari barulah ia faham, ternyata anak-anak tersebut menirukan perkataan salah satu tokoh dalam cerita komedi yang diupload oleh Youtuber asal Kebumen. Berawal dari situlah ia mulai membuat konten-kontennya sendiri. Tiga bulan pertama, tiap harinya ia dengan rutin mengunggah konten komedi yang melibatkan anak sekitarnya.
Pada saat itu ia hanya bermodalkan peralatan seadanya. Handphone jenis Xiaomi Redmi 4x dan Samsung Duos yang juga ia gunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari jadilah senjata andalan dalam membangun chanel Youtubenya. Karena masih belum berpengalaman, awalnya ia kesulitan untuk membuat konten dengan durasi panjang. Salah satu kesullitan yang paling ia rasakan adalah soal keterbatasan kartu memori yang ia miliki. Sayangnya meski telah berusaha keras, konten komedi yang ia buat rupanya kurang diminati oleh warganet.
Namun semuanya berubah ketika ada seseorang yang datang ke bengkelnya ingin membetulkan aki motor Yamaha N-Max. Saat itu, karena motor jenis ini termasuk keluaran baru, ia pun kebingungan untuk mencari dimana letak aki motor itu berada.
"Saya kesulitan cari aki, orangnya terus nyuruh saya buat lihat di Youtube. Akhirnya ketemu tuh, tapi rata-rata konten yang diunggah di Youtube mengenai tutorial perbengkelan kurang jelas untuk orang awam," akunya.
Seakan terilhami dari peristiwa ini, ide untuk membuat konten tutorial dunia perbengkelan motor pun tercetus. Namun ide itu pun juga bukannya tanpa tantangan, pasalnya keterampilan yang ia miliki di dunia perbengkelan bukanlah diraih dari pendidikan STM. Ijazah pendidikan resmi yang ia raih adalah jenjang Sekolah Dasar (SD). Namun dengan semangat dan pengalamannya, ia bertekad untuk menghasilkan konten-konten perbengkelan yang bisa bermanfaat untuk masyarakat luas.
Kendala masih juga muncul, selain keterbatasan gawai, ia juga terkendala keterbatasan kuota untuk mengunggah kontennya. Namun itu pun juga tidak membuatnya menyerah, hingga akhirnya ia pun menemukan ritme baru, tiap pukul 16.00 WIB sore, selepas menutup bengkel, ia langsung menuju ke balai desa yang memang menyediakan internet wifi gratis.
"Kerjaan saya tiap hari upload konten tiap jam 4 sore. Isinya ya tutorial perbengkelan. Saya kadang sampai ketiduran karena menunggu upload yang waktunya lama," tuturnya, masih mengutip media yang sama.
Enam bulan setelahnya, jerih payahnya mulai menunjukkan hasil. Ia pun mulai gajian dari Youtube. Siboen masih ingat betul saat itu jumlah yang ia terima dari Youtube, kisaran angka Rp1,8 juta.
Hingga kini hasil kerja kerasnya telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Bisa dikatakan ia telah berhasil menjadi konten kreator YouTube papan atas dengan penghasilan Rp50-150 juta. Sungguh luar biasa untuk ukuran wong ndeso yang awalnya gaptek, dan dengan segala keterbatasan yang ia miliki.
COMMENTS