Mendapatkan untung besar, memiliki banyak aset dan harta kekayaan pastinya menjadi idaman dan cita-cita sebagian besar orang. Namun ada ...
Mendapatkan untung besar, memiliki banyak aset dan harta kekayaan pastinya menjadi idaman dan cita-cita sebagian besar orang. Namun ada satu orang yang justru seakan menjadi anomali dari idaman dan cita-cita kebanyakan orang tersebut.
Adalah Charles Francoise Feeney, atau biasa dikenal dengan nama Chuck Feeney, sang pemilik sekaligus pendiri Duty Free Shoppers Group (DFS), sebuah perusahaan jaringan toko bebas bea yang berpusat di Hongkong. Pria berusia 89 tahun ini justru bercita-cita untuk bangkrut sebelum meninggal dunia.
Uniknya, Chuck Feeney tidaklah menghambur-hamburkan uangnya dengan pesta mewah atau gaya hidup bersenang-senang sebagaimana umumnya selebritas tajir lainnya. Alih-alih pesta pora, Forbes mencatat, Feeney menghabiskan 8 miliar dolar AS atau senilai Rp 113 triliun justru untuk sumbangan amal.
Bahkan jika dihitung-hitung, menurut Forbes Feeney telah mendonasikan lebih dari 3.750 kali lipat dari harta yang dimiliki sekarang. Lebih jauh, Feeney hanya menyisihkan uang 2 juta dolar saja untuk masa pensiunnya kelak bersama sang istri. Sedangkan Soal masa depan keturunannya, Feeney malah ingin anak-anaknya berusaha keras untuk mencapai kesuksesannya masing-masing, sebagaimana yang telah ia lakukan.
Untuk diketahui, semua harta yang ia sumbangkan itu disalurkan untuk bantuan pendidikan, kesehatan, membangun banyak yayasan di beberapa negara. Bahkan Feeney juga memiliki yayasan yang ia bangun sendiri bernama Atlantic Philanthropies.
Semua yang ia lakukan seakan membuktikan kalau ia benar-benar ingin mewujudkan cita-citanya untuk bangkrut sebelum meninggal dunia. Menjadi orang yang kaya raya memang tidak mudah, meskipun hidupnya masih jauh lebih mudah daripada menjadi orang miskin, Namun yang jauh lebih sulit dari kesemuanya itu adalah, menyisihkan sebagian kekayaannya untuk kegiatan amal dan membantu orang lain. Dan Feeney telah melakukannya.
Melansir kumparan.com, Rabu, (11/11/20), Duty Free Shoppers, perusahaan milik Feeney tercatat memiliki gerai di 11 bandara utama dan 20 toko pusat yang menyebar di kota-kota besar utama beberapa negara. Seperti Hongkong, Australia, Kamboja, Jepang, Makau, Selandia Baru, dan bahkan Indonesia. Untuk mengoperasikan seluruh jaringan tokonya itu, Chuck Feeney total mempekerjakan 9.000 orang karyawan. Melalui jejaring tokonya itulah Chuck Feeney mampu mendulang harta kekayaan yang fantastis.
Feeney tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Jika merujuk pada catatan Celebrity Net Worth, kekayaan bersih Chuck Feeney hingga hari ini tercatat sebesar 1,5 juta dolar AS atau senilai Rp 21 miliar (kurs: Rp 14.095).
Nilai itu pun sebenarnya juga sudah dikurangi sejumlah total yang telah ia sumbangkan selama bertahun-tahun. Sehingga seharusnya ia bisa memiliki harta kekayaan sebanyak puluhan miliar dolar AS.
Menanggapi apa yang telah dilakukan Feeney selam ini, banyak tokoh-tokoh dunia yang mengapresiasinya. Konglomerat pendiri dan pemilik Microsoft, Bill Gates, mengatakan kalau Feeney harus menjadi contoh bagi para orang kaya di dunia agar dapat melakukan hal yang sama.
"Tak ada contoh yang lebih baik daripada Chuck Feeney. Banyak orang menceritakan bagaimana Chuck sangat menginspirasi. Ini benar-benar luar biasa," kata Bill Gates.
Begitulah Chuck Feeney yang memiliki cita-cita unik, saat semua orang ingin untung besar dan kaya raya 7 turunan, pria satu ini justru bercita-cita sebaliknya dari kebanyakan orang pada umumnya.
COMMENTS