Ratusan pekerja seni yang tergabung dalam Perwakilan Pekerja Seni Seluruh Kabupaten Madiun menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Mad...
Ratusan pekerja seni yang tergabung dalam Perwakilan Pekerja Seni Seluruh Kabupaten Madiun menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sambil mengacungkan spanduk dan poster yang berisi tuntutan, mereka menggelar orasi dan aksi teatrikal di depan Gedung DPRD Madiun. Para pekerja seni ini menuntut pemerintah dan DPRD setempat memberikan izin manggung setelah delapan bulan menganggur dan tidak bisa menggelar kegiatan seni karena pandemi Covid-19. Ratusan orang itu terdiri dari pemain ludruk, seniman wayang, penyanyi, pemain alat musik, dan kelompok penyewaan sound system.
Sebagaimana diketahui, banyak Pemerintah Daerah di Indonesia yang menerapkan pembatasan sosial ketat selama pandemi Covid-19 ini. Akibatnya banyak warga masyarakat yang pendapatannya berkurang drastis, atau bahkan hilang sama sekali.
Khusus untuk pekerja seni di wilayah Madiun, larangan manggung selama delapan bulan terakhir berdampak buruk pada pendapatan ekonomi para seniman. Karena itu mereka menuntut kelonggaran izin manggung atau menyelenggarakan kegiatan seni.
“Kami menggelar unjuk rasa agar bisa manggung dan tanggapan ke mana-mana. Kami sudah memiliki izin tetapi dicabut lagi sama polsek. Selama delapan bulan sudah kami menganggur,” ujar Suwito, salah satu pekerja seni dari Balerejo, Kabupaten Madiun, saat unjuk rasa, melansir kompas.com, Selasa (3/11/20).
Salah seorang peserta aksi, Irma Dara Ayu, mengaku tak memiliki penghasilan selama delapan bulan terakhir, hingga dirinya mengaku bingung membiayai kehidupan keluarganya. Padahal, Irma yang merupakan tulang punggung keluarga itu tidak memiliki pendapat lain. “Saya sebagai tulang punggung keluarga. Sementara keluarga saya tidak punya sawah dan usaha lain. Jadi saya harus bagaimana,” ujarnya.
Lebih jauh Irma hanya berharap pemerintah memberi izin warga menggelar hajatan sehingga para pekerja seni bisa manggung kembali. Dengan demikian, mereka berharap ekonomi para pekerja seni bisa kembali bergerak.
Selama masa vakum dalam delapan bulan terakhir, Irma juga telah mencoba mencari pekerjaan lain. Namun, praktiknya juga tidaklah mudah. sangat sulit mencari pekerjaan baru selama pandemi. Untuk bertahan hidup agar dapur tetap mengebul, Irma mencoba menjual makanan dan pakain via toko online. Namun, penghasilannya juga tidaklah seberapa.
Selesai aksi, DPRD Kabupaten Madiun langsung menggelar pertemuan bersama sejumlah pekerja seni, Pemkab Madiun, dan polisi. Alhasil seluruh pihak pun sepakat agar para pekerja seni bisa kembali manggung.
Selain itu, seluruh pekerja seni yang ada di wilayah Madiun juga diminta untuk senantiasa menaati protokol kesehatan ketat saat manggung. Kegiatan seni juga dibatasi hanya sampai pukul 23.00 WIB.
“Kesepakatannya diperbolehkan manggung di hajatan tapi harus menaati protokol kesehatan,” ujar Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Madiun, Hari Puryadi usai menemui perwakilan pekerja seni, masih melansir media yang sama.
COMMENTS