Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Badan Meteorologi , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan ...
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Badan Meteorologi , Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan menghadapi fenomena La Nina atau curah hujan akan meningkat. Kondisi cuaca seperti ini berpotensi menjadi ancaman tersendiri bagi lahan pertanian. Ancaman gagal panen akibat bencana alam kaitannya dengan curah hujan yang tinggi juga meningkat.
Untuk itu Mentan mengingatkan para petani agar siaga mengantisipasi kondisi tersebut agar terhindar dari kerugian. Salah satu cara antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan berasuransi.
“Kami mengajak petani untuk menjaga lahannya dengan asuransi agar tidak merugi saat gagal panen,” ungkapnya, mengutip kompas.com, Senin, (02/11/21).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menambahkan, asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.
“Asuransi akan membantu petani agar terhindar dari kerugian dengan klaim. Petani bisa memanfaatkan klaim untuk persiapan tanam kembali,” paparnya.
Sarwo juga menyebut, asuransi menjadi bagian dari strategi Kementan untuk menghadapi La Nina. Hal ini ditegaskan oleh Kementerian Pertanian dalam beberapa kali kunjungan kerjanya ke daerah-daerah.
Sebagaimana diketahui tingginya curah hujan telah membuat petani semangka dan blewah di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur gagal panen.
Sementara itu, Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Supriyanto mengatakan, terdapat sekitar 100 hektar (ha) tanaman semangka dan blewah di kampungnya.
Dari jumlah itu, sekitar 80-90 persen gagal panen. Buah semangka dan blewah yang siap panen membusuk gara-gara terkena hujan.
"Baru kali ini gagal panen. Tahun lalu panen bagus, per 100 bata (lahan seluas 1.400 meter persegi) saat panen menghasilkan Rp 10 juta lebih," terangnya.
Yoyok menjelaskan, semangka dan blewah ditanam hanya satu tahun sekali di Desa Rejosopinggir. Tepatnya, pada musim kemarau setelah panen raya padi, yaitu pada Agustus.
COMMENTS