Inilah 4 Alasan Anda Harus Memiliki Asuransi Jiwa

Ada banyak jenis asuransi yang saat ini biasa di jual oleh agen atau tenaga pemasar asuransi di Indonesia. Dari sekian banyak ragam dan maca...

Ada banyak jenis asuransi yang saat ini biasa di jual oleh agen atau tenaga pemasar asuransi di Indonesia. Dari sekian banyak ragam dan macamnya, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa mungkin menjadi yang paling populer. 

Asuransi jiwa bisa diartikan sebagai sebuah kesepakatan atau kontrak, atau perjanjian tertulis antara penangggung (perusahaan asuransi) dengan Pemegang Polis dan atau tertanggung (biasa disebut nasabah). 

Secara sederhana bisa dikatakan bahwa isi dari perjanjian ini adalah bahwa pemegang polis atau nasabah asuransi sepakat untuk menyetor sejumlah uang kepada perusahaan asuransi (premi) selama jangka waktu dan nominal tertentu. Disisi lain perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang santunan kepada ahli waris dari pemegang polis, atau nasabah asuransi, jika nasabah asuransi tersebut meninggal dunia dalam jangka waktu tertentu, dan karena sebab-sebab tertentu.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, Indonesia ternyata masih minim akan kepemilikan polis asuransi jiwa. Berdasarkan data AAJI, per tahun 2018 baru sekitar 6,6% penduduk Indonesia yang memiliki asuransi.  Data ini dirilis oleh kompas.com, Selasa (06/11/18). Jadi masih ada sekitar 93,4% penduduk Indonesia yang belum memiliki asuransi, baik asuransi jiwa maupun kesehatan.

Nah jika Anda termasuk salah satu dari jumlah 93,4% penduduk Indonesia yang belum memiliki asuransi, maka penting kiranya untuk membaca artikel ini lebih lanjut. Karena dalam artikel ini akan menjelaskan 4 alasan penting bagi Anda untuk segera memiliki asuransi, terutama asuransi jiwa. Berikut keempat alasan tersebut.

Memiliki keluarga

Seorang lajang dengan seorang yang sudah berkeluarga tentu berbeda kehidupannya. Saat Anda memutuskan untuk berkeluarga, maka hari-hari yang Anda jalani selanjutnya tidak lagi tentang diri Anda sendiri. Ada pasangan dan juga anak yang masa depannya bergantung pada Anda. Karena itu setiap orang yang sudah berkeluarga pasti memiliki rencana masa depan bagi anggota keluarganya. Namun jangan lupa, dalam setiap tahap kehidupan yang Anda jalani selalu ada risiko yang menyertai. Risiko yang bersifat pasti dan tidak dapat dihindari adalah kematian. Dampak dari risiko kematian ini sesungguhnya bisa diminimalkan dengan memiliki asuransi jiwa.

Pencari nafkah utama dalam keluarga

Saat sebuah keluarga kehilangan pencari nafkah utamanya, hari-hari selanjutnya yang akan dijalani pasti tidak semudah sebelumnya. Jika Anda adalah pencari nafkah utama dalam keluarga, Anda bisa bayangkan bagaimana beratnya hari-hari istri Anda dalam menopang kehidupan keluarga yang telah Anda tinggalkan. Peran Anda sebelumnya yang ibarat mesin ATM, yang sewaktu-waktu bisa digesek dan keluar uang, tentu tidak bisa begitu saja langsung diambil alih istri dengan mudahnya. Tetapi dengan memiliki asuransi jiwa, meskipun materi tidak bisa menggantikan jiwa yang hilang, namun akan tersedia sejumlah dana dari santunan uang pertanggungan asuransi jiwa yang bisa dipergunakan keluarga Anda dalam menjalani hari-hari depannya.

Memiliki anak yang masih kecil

Siapapun orangnya, termasuk Anda, pasti menginginkan menyaksikan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dari kecil hingga dia dewasa dan merengkuh kesuksesan dalam hidupnya kelak. Namun apa daya jika takdir Tuhan berkata lain, dan Anda sebagai kepala keluarga harus dipanggil menghadap Tuhan lebih dini. Sebagai penopang utama keluarga, tentunya Anda tidak ingin masa depan anak-anak Anda harus pupus ditengah jalan karena tiadanya penopang utama keluarga. Disinilah peran asuransi jiwa menemukan maknanya, sekali lagi, uang santunan atau uang pertanggungan asuransi jiwa tidak hanya bisa digunakan untuk menjalani hidup sehari-hari keluarga yang ditinggalkan, namun juga bisa digunakan untuk menjamin keberlangsungan biaya pendidikan anak-anak Anda.

Memiliki angsuran kredit

Mungkin saja Anda adalah nasabah di perbankan atau perusahaan pembiayaan kendaraan (leasing), atau mungkin juga Anda masih memiliki kredit kepemilikan rumah (KPR). Jika iya, maka Anda sudah terikat kewajiban terhadap perusahaan-perusahaan tersebut untuk membayar angsuran Anda hingga lunas.  Namun apa yang terjadi jika Anda meninggal dunia sebelum angsuran tersebut lunas? Tidak bisa lain kecuali ahli waris Anda, entah istri atau anak yang akan mengambil alih kewajiban untuk menyelesaikan angsuran tersebut.  Atau jikalau tidak mampu, maka terpaksa mau tidak mau ahli waris Anda harus menyerahkan agunan untuk disita sebagai pelunasan. Sebagai kepala keluarga yang baik, tentunya Anda tidak akan rela begitu saja jika aset yang telah Anda kumpulkan selama bertahun-tahun selama Anda hidup pada akhirnya harus disita oleh bank atau perusahaan pembiayaan. Nah, asuransi jiwa menawarkan solusi yang sangat bagus dan masuk akal untuk masalah ini. Dengan memiliki asuransi jiwa, saat Anda tiada, uang santunan atau uang pertanggungan yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi bisa dipergunakan oleh ahlil waris Anda untuk menyelesaikan sisa tanggungan Anda terhadap bank atau perusahaan pembiayaan tersebut.