Bagi sebagian orang, ular kobra sangat menakutkan karena bisa-nya yang dianggap berbahaya dan dapat membuat nyawa melayang saat racun binata...
Bagi sebagian orang, ular kobra sangat menakutkan karena
bisa-nya yang dianggap berbahaya dan dapat membuat nyawa melayang saat racun
binatang itu masuk ke dalam aliran darah di tubuh.
Namun tidak bagi Muhammad Arifin (43) warga Dusun Dusun
Tunggul Moro, Desa Kutoporong, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Bagi Arifin atau yang kerap disapa Cak Bulus, ular kobra
bisa mendatangkan keuntungan besar hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Ular kobra itu bisa mendatangkan rejeki bagi Arifin karena
menjual empedu untuk obat bagi orang-orang yang punya penyakit.
Cak Bulus mendapatkan ular berbisa dari pemburu ular dari
wilayah Mojokerto, Jombang dan Probolinggo dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 20
ribu per ekor.
"Biasanya empedu ular kobra dikonsumsi untuk jamu.
Khasiatnya ya cukup banyak," kata Arifin saat ditemui di rumahnya, Selasa
(16/6/2020).
Arifin menambahkan, khasiat empedu dan darah ular kobra
dipercaya bisa mengobati penyakit rematik, liver, ginjal, kencing manis,
jantung lemah, asma, vitalitas pria dan banyak lagi.
Pria dengan tiga anak itu menjagal ular kobra di ruangan
berukuran 2 kali 2 meter yang berada di area belakang rumahnya.
"Hanya empedu dan darah kobra yang banyak dibeli. Kalau
kulit bisa dikeringkan dan dagingnya dibuang," jelasnya.
Menurut suami dari Ari Triyanengsih, pembeli bisa membeli
empedu ular kobra dengan kondisi mentah atau sudah dalam keadaan kering.
"Saya jual satu empedu dengan harga Rp 25 ribu. Saya
juga jual empedu kobra yang sudah kering ke Surabaya satu kilogram senilai Rp
10 juta. Pembelian dari Mojokerto, Malang dan Surabaya," ungkapnya.
Arifin mengaku telah menggeluti jagal ular kobra ini sudah
berjalan selama 6 tahun terakhir. Dirinya dibantu 3 karyawan saat menjagal ular
kobra.
"Saya menjalani pekerjaan ini sudah enam tahun. Awalnya
saya ikut juragan di Krian, lalu saya membuka sendiri pekerjaan yang beresiko
tinggi ini. Saat mengambil ular saya memakai sarung tangan, lalu kepala ular
dipegang kemudian dipotong pakai gunting," bebernya.
Masih kata Arifin, jika konsumen yang tidak terbiasa
mengonsumsi empedu mentah bisa meminum empedu kering dengan cara dimasukkan ke
kapsul kosong.
"Empedu dijemur di bawah sinar matahari selama 2 hari
tapi jika di oven satu hari. Cara mengonsumsi bisa langsung dikonsumsi mentah
dicampur dengan madu murni. Tapi bisa juga dikonsumsi yang kering dimasukkan ke
kapsul kosong," paparnya.
Arifin menyebut, dirinya pernah digigit ular kobra. Saat
digigit, ia mengobati sendiri dengan cara menghisap darahnya memakai mulut lalu
meminum empedu ular kobra.
"Setelah meminum empedu ular kobra, saya juga
menempelkan pusaka keris peninggalan kakek yang dulu juga pemburu ular,"
tegasnya.
Ia mengaku bisa meraup keuntungan mencapai Rp 20 juta dari
bisnis jagal ular kobra, bekicot dan biawak.
"Sudah banyak yang sembuh, kebanyakan mereka yang
mengeluh kurang lama saat berhubungan suami istri," pungkasnya.
*Artikel ini telah tayang di jatimnow.com dengan judul, “KisahJagal Ular Kobra di Mojokerto yang Raih Untung hingga Rp 20 Juta”
COMMENTS