Kota Magetan telah berubah. Awalnya, kota yang jadi salah satu pintu gerbang perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini adalah kota kecil ...
Kota Magetan telah berubah. Awalnya, kota yang jadi salah satu pintu gerbang perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini adalah kota kecil yang hidup. Hidup yang riang dan gembira, dengan perekonomiannya yang bergairah. Hawa dingin pegunungan Lawu, sejuknya Telaga Sarangan yang legendaris menjadi pariwisata andalan yang banyak menyedot wisatawan. Belum lagi produksi pertanian sayur mayur yang melimpah, hingga diperdagangkan ke kota dan kabupaten sekitar.
Namun semuanya berubah sejak Magetan ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus corona. Kota yang memang tidak besar ini menjadi semakin sepi. Tidak ada lagi wisatawan yang mau berkunjung kemari. Apalagi sayur mayur dari Magetan juga dicekal oleh kota dan kabupaten sekitarnya, semakin lengkap sudah.
Pedagang-pedagang kecil pun merasakan dampak langsungnya. Tidak tinggal diam, Pemkab Magetan pun berupaya mengantisipasi dampak buruk perekonomian akibat pandemi wabah virus corona. Salah satunya dengan memborong nasi bungkus dari warung yang mulai sepi pembeli untuk dibagikan pada warga yang terdampak.
Nasi bungkus ini kemudian dibagikan oleh petugas Dinas Sosial Pemkab Magetan untuk kuli panggul dan jasa gendong di pasar tradisional. Pemandangan yang bikin trenyuh hati ini bisa dilihat setiap hari.
Dinas Sosial sengaja memborong makanan di warung makan agar perekonomian mereka tetap berjalan.
"Setiap hari, ada 500 nasi bungkus kami beli dari warung, untuk kemudian dibagikan ke masyarakat terdampak wabah covid-19. Seperti para kuli panggul, jasa gendong, di pasar-pasar tradisional yang terdampak karena pasar sepi," kata Yayuk Sri Rahayu, Kepala Dinas Sosial Magetan, mengutip jppn.com, Sabtu (04/04/20).
Selain dibagikan ke pasar-pasar tradisional, juga membagikan makanan tersebut ke masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, karena ada warganya yang dinyatakan positif covid-19.
Namun kini warga Magetan boleh sedikit berlega hati, karena pasien corona asal magetan yang dirawat di RSUD dr. Soedono madiun telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Paling tidak mereka bisa berharap, produksi sayur mayurnya yang melimpah tidak akan lagi dicekal oleh kota dan kabupaten tetangga.
COMMENTS