Eks pemain sepak bola internasional Italia, Antonio Cassano menyampaikan pesan yang menggellitik dan jenaka terkait pandemi virus corona ...
Eks pemain sepak bola internasional Italia, Antonio Cassano menyampaikan pesan yang menggellitik dan jenaka terkait pandemi virus corona didunia. Penyerang yang pernah berjaya bersama Real Madrid dan AC Milan itu meminta semua orang patuh menjalankan perintah karantina di kediaman masing-masing agar pandemi Virus Corona cepat berakhr.
Negara Antonio Cassano, Italia, termasuk negara yang paling parah merasakan dampak virus ini setelah Cina. Awalnya pemerintah Italia berusaha mencegah Covid19 menyebar dengan mengkarantina sejumlah daerah di utara Italia. Namun karena virus itu penyebarannya makin tak terkontrol, pemerintah Italia akhirnya menetapkan karantina secara nasional. Semua penduduk harus tetap bertahan di dalam rumah, mengisolasi dirinya masing-masing.
Dengan demikian, virus itu diharapkan tidak makin menyebar. Covid19 itu sendiri menyebar dengan parah karena awalnya penduduk Italia meremehkan virus tersebut.
Antonio Cassano kemudian berusaha memberikan pesan pada semua orang, terutama di Italia agar tidak membandel. Sebab jika mereka tak menuruti aturan pemerintah, pandemi itu tak akan cepat berakhir. Ia sendiri awalnya juga sempat meremehkan virus tersebut. Kini ia memerintahkan agar semua orang agar tetap berdiam diri di rumah saja, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan.
"Jika Anda terus keluar, kita masih akan berada di sini pada tahun 2040," ketus Cassano pada Tiki Taka, seperti dilansir Football Italia.
“Dua minggu yang lalu, saya pikir virus ini adalah sesuatu yang dangkal, tetapi kita harus takut pada virus ini. Tetap di rumah, menonton film, dan bikin bayi," imbuh pria yang juga pernah memperkuat AS Roma ini.
Sebelumnya, ada laporan pada hari Rabu di mana jumlah korban yang meninggal dalam sehari mencapai 475 jiwa, setelah mereka positif terinfeksi Corona. Sampai saat ini, total jumlah korban yang meninggal akibat Covid19 tersebut di Italia mencapai lebih dari 3.000 jiwa.
COMMENTS