Seorang pengemis terjaring razia yang dilakukan oleh petugas Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan. Dari razia itu akhirn...
Seorang pengemis terjaring razia yang dilakukan oleh petugas Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan. Dari razia itu akhirnya diketahui si pengemis yang bernama Mukhlis (65) ternyata memiliki dan membawa Uang sebesar Rp 194, 5 juta dari hasilnya mengemis selama ini.
"Kami melakukan razia PMKS di sejumlah titik, kami menjangkau sembilan orang PMKS salah satunya kakek Mukhlis ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan, Mursidin. Dikutip dari Nusamerdeka.com (30/11/19).
Pengemis itu dijaring petugas Sudin Sosial Kota Jakarta Selatan di wilayah Gandaria City, Kebayoran Lama, saat sedang bekerja sebagai pengemis. Saat hendak ditangkap petugas, Muklis berusaha kabur hingga masuk ke dalam sebuah bank.
"Saat akan diamankan, kakek ini berusaha menghindari petugas," katanya.
Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak bank, kakek tersebut diamankan petugas untuk dibawa ke panti sosial.
Menariknya, ternyata kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Mukhlis yang tercatat sebagai warga Ciputat, Kota Tanggerang Selatan, sudah pernah terjaring razia petugas pada 2017.
"Tahun itu kita amankan juga kakek Mukhlis ini, dia sudah mengumpulkan uang sebesar Rp 90 juta waktu itu," kata Mursidin.
Ketika itu, Setelah diamankan dan dilakukan pembinaan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Panti Sosial Bina Insani Kedoya, Jakarta Selatan, selama 21 hari, Mukhlis dijemput oleh pihak keluarganya. Selama pembinaan, Mukhlis diberi bimbingan dan pembinaan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya menjadi pengemis.
"Tapi ternyata dia turun lagi, sekarang uangnya justru bertambah jadi 194,5 juta," kata Mursidin.
Mukhlis ke mana-mana selalu membawa tas ransel setiap mengemis di wilayah Gandari. Uang senilai Rp 194,5 juta tersebut disimpan dalam tas ranselnya.
"Kali ini kita tetap akan kirim kakek Mukhlis ke panti sosial untuk dilakukan pembinaan sesuai peraturan yang ada," kata Mursidin.
Menginap di rumah Warga
Mursidi mengatakan, saat diamankan, uang tersebut disimpan di dalam tas yang selalu dibawa saat mengemis. Kesehariannya juga Muklis hidup luntang-lantung.
"Ya setiap hari dibawa. Emang-enggak punya rumah dia, numpang di rumah warga," kata Mursidi.
Target 200 juta
Meskipun hanya pengemis, ternyata Mukhlis juga memiliki target atas pekerjaannya. Targetnya pun tidak main-main, yakni sebesar Rp. 200 juta. Rencananya, jika target sebesar itu sudah tercapai, Mukhlis berniat pulang kampung. Sayangnya bahkan sebelum targetnya kelar, Mukhlis keburu terjaring razia terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin, masih dilansir dari media yang sama.
COMMENTS