Kinerja sisi investasi produk asuransi unitlink yang banyak dijual di Indonesia belum menggembirakan, jelang akhir kalender tahun ini. ...
Kinerja sisi investasi produk asuransi unitlink yang banyak dijual di Indonesia belum menggembirakan, jelang akhir kalender tahun ini. Bahkan, hingga November 2019, tingkat imbal hasil unitlink hanya menorehkan kenaikan tipis, malah ada yang pertumbuhannya negatif. Misalnya imbal hasil unitlink berbasis saham, yang merujuk data PT Infovesta Utama, imbal hasilnya minus 1,98%.
Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo, dikutip dari kontan.co.id, menjelaskan, kinerja unitlink ini mengikuti beberapa indeks sektor saham.
"Unitlink saham menjadi minus di bulan November karena pasar saham sedang tidak bagus, equity anjlok sekitar 3%. Penurunan juga diikuti dengan kondisi Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) yang minus 3,3%. LQ45 juga turun di sekitar 2%. Sejalan juga dengan kondisi market yang sedang tidak pasti," kata Praska Minggu (15/12), dikutip dari media yang sama.
Meskipun ada kabar positif dari kesepakatan perang dagang Amerika dan China, belum tentu IHSG akan naik.
"Pekan ketiga dan keempat nanti akan relatif terbatas, apalagi menjelang akhir tahun, pasar cenderung melesu," katanya.
Sementara, produk unitlink campuran cuma meraih imbal hasil 2,83%.
Kinerja yang paling cemerlang justru datang dari unitlink pendapatan tetap, yang masih mampu meraih imbal hasil 6,94%.
Hingga akhir tahun ini, Praska melanjutkan, prospek kinerja semua unitlink masih akan fluktuatif, namun dengan kecenderungan tren positif.
Ia juga memproyeksi, akhir tahun, unitlink pendapatan tetap masih akan memimpin dengan return positif sekitar 7%-8%, menyusul unitlink campuran 2%-5%, dan saham di kisaran 1%-3%.
Dalam jangka panjang, nasabah asuransi unit link tidak perlu terlalu khawatir. Adalah hal biasa gejolak fluktuasi di sektor investasi surat berharga.
COMMENTS