Biaya pengobatan diabetes tidaklah murah, setidaknya untuk keadaan ekonomi mayoritas masyarakat Indonesia. Diabetes sendiri merupakan p...
Biaya pengobatan diabetes tidaklah murah, setidaknya untuk keadaan ekonomi mayoritas masyarakat Indonesia. Diabetes sendiri merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, dilakukan beberapa pengobatan dan terapi supaya sakit diabetes dapat terkontrol.
Juga, masih ada penanganan medis yang bisa dilakukan untuk menghindari komplikasi penyakit yang disebabkan oleh diabetes, tentunya dengan biaya yang tidak sedikit.
Menurut penelitian yang dilakukan Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, sebagaimana dilansir dari kalbestore.com (11/10/16), biaya tertinggi pengobatan diabetes adalah biaya obat, yang mencakup hampir 60% pengobatan diabetes. Pengeluaran biaya lain yang cukup besar adalah biaya pengobatan dari komplikasi yang timbul, sebesar 31% dari total biaya yang harus dikeluarkan.
Konsultasi Dokter
Pasien diabetes mengeluarkan biaya sekitar 1-2 juta per tahun untuk konsultasi dokter. Biaya akan lebih mahal apabila pasien berkonsultasi dengan dokter spesialis. Biasanya mereka mematok harga berkisar 250-400 ribu rupiah sekali konsultasi. Jika pasien diabetes diwajibkan berkonsultasi sebulan sekali, maka pasien harus menganggarkan biaya sekitar 4 juta lebih per tahunnya.
Obatan-Obatan
Pasien diabetes yang mengambil terapi kombinasi biguanid, a-glukosidase inhibitor, dan insulin merupakan terapi yang paling mahal karena biayanya mencapai Rp 571.000 sekali terapi. Namun terapi tersebut seimbang dengan hasilnya karena dapat menurunkan gula darah secara efektif.
Hipertensi, neuropathy, dan hiperlipidemia merupakan komplikasi yang sering terjadi. Untuk obat-obatan komplikasi tersebut berkisar 700 ribuan setiap pengambilan obat. Jadi untuk total biaya keseluruhannya bisa mencapai 1-2 juta per bulannya.
Suplemen Tambahan
Pasien diabetes tentunya membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda dibanding orang normal. Penggunaan suplemen diharapkan dapat menunjang kesehatan dan membantu kinerja organ tubuh yang tidak bisa berfungsi secara norma lagi. Umumnya untuk total biaya suplemen tambahan sekitar Rp 950.000 per bulannya.
Cuci Darah
Beberapa pasien diabetes memiliki komplikasi dengan ginjalnya. Cuci darah bisa jadi merupakan salah satu rangkaian untuk pengobatan diabetes yang ginjalnya sudah tidak dapat berfungsi dengan baik. Biaya per satu kali cuci darah berkisar Rp 600.000- Rp 1.000.000. Biasanya cuci darah dilakukan seminggu dua kali. Jadi per tahunnya pasien harus menganggarkan sekitar 50-80 juta.
Amputasi
Untuk kondisi pasien yang sudah parah, bisa saja dilakukan amputansi jika terdapat luka di tubuh akibat diabetes. Tindakan ini dilakukan apabila luka tidak bisa disembuhkan dengan cara lainnya, bisa dikatakan amputasi merupakan pilihan terakhir. Biaya nya juga tidak bisa dikatakan sedikit, karena bisa mencapai 130 juta lebih.
Sayangnya masih banyak pasien Diabetes di Indonesia yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Sementara itu, ketika sudah tervonis menderita Diabetes, mau mengajukan asuransi kesehatan pun pasti di tolak.
Namun, kini ada kabar gembira. Dalam rangka hari Diabetes sedunia, Prudential Indonesia meluncurkan program khusus bagi penderita Diabetes di Indonesia.
Melalui program khusus Diabetes ini, kami dapat menerima (calon) tertanggung dengan riwayat Diabetes Mellitus (DM) untuk mendapatkan manfaat rawat inap:
PRUHospital & Surgical Cover Plus;
serta PRUPrime Healthcare Plus
Program ini berlaku untuk Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang diterima tanggal 5 Oktober 2019 sampai dengan 30 November 2019.
Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku pada tahap 1 Program ini:
- (Calon) Tertanggung berusia 31-65 tahun (usia ulang tahun berikutnya).
- Analisa Underwriting lengkap tetap berlaku.
- Kriteria (calon) Tertanggung yang dapat diterima, mengacu kepada Panduan Seleksi Awal DM (Lampiran 1) yang mencantumkan kondisi yang mungkin terdapat pada (calon) Tertanggung dengan riwayat Diabetes Mellitus (komplikasi dan/atau penyakit penyerta).
- Kriteria di butir 4 tersebut dapat digunakan oleh Tenaga Pemasar untuk mengidentifikasi (calon) Tertanggung yang bisa mengikuti program ini. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka Tenaga Pemasar dapat menginformasikan kepada Nasabah bahwa pengajuannya belum dapat diterima.
- Jika kriteria di Formulir Seleksi Awal terpenuhi, nasabah dapat mengisi SPAJ dengan memilih salah satu dari 5 (lima) paket program ini (Lampiran 2) dengan melampirkan kelengkapan yang lain.
- Manfaat yang dipilih wajib menggunakan jangka waktu 75 tahun. Jika nasabah memilih untuk mengajukan paket C/D/E, diwajibkan pula untuk menyertakan PRUPrime Saver.
- Program akan selalu dikenakan keputusan Substandard untuk kedua manfaat (Jiwa dan Rawat Inap) meskipun semua Medical Check-up terbaru menunjukkan hasil normal.
Jika anda adalah penderita Diabetes yang memenuhi persyaratan tersebut diatas, jangan lewatkan kesempatan baik ini.
COMMENTS