Beberapa waktu yang lalu media social diramaikan dengan video yang viral, tentang seorang yang terlihat sebagai bule menolak membayar...
Beberapa waktu yang lalu media social
diramaikan dengan video yang viral, tentang seorang yang terlihat sebagai bule
menolak membayar makanan yang telah disantapnya. Video ini berlatar disebuah cafe
yang berlokasi di Pulau Bali. Dalam video tersebut memang benar seorang bule,
dan bule tersebut adalah turis atau wisatawan asal Australia yang sedang
berlibur di Bali. Dan bule atau turis tersebut memang benar tidak punya uang
untuk membayar makanannya.
Kebanyakan dari kita pasti
berpikir dan mengira bahwa turis asing atau bule yang datang ke Indonesia
adalah orang yang kaya, memiliki banyak uang dan sebagainya. Padahal ternyata
banyak dari mereka yang justru tidak punya atau membawa banyak uang, mereka
hanya jalan-jalan dan hidup dari hasil belas kasihan orang lain, baik itu warga
local di tempat wisata maupun sesame turis asing. Turis yang tidak punya uang
dan hidup menggelandang ini lazim dikenal sebagai turis begpacker atau turis
pengemis.
Para Begpacker atau turis
pengemis berdatangan ke negara-negara wisata dengan membawa uang seadanya.
Mereka pun dengan sengaja melakukan cara yang dianggap buruk bagi negara asal
mereka. Para Begpacker ini kerap sekali meminta-minta dengan cara mengemis
maupun menjual barang-barang mereka agar mendapat donasi untuk melanjutkan
perjalanan menuju negara lainnya.
Selain itu, para Begpacker ini juga
sering memakai situs online seperti crowdfunding untuk meminta donasi agar
mereka dapat melanjutkan perjalanan dengan cara membuat video sedemikian rupa
agar dapat menarik simpatik para netizen yang melihat mereka.
Kelakuan para turis begpacker ini
berpotensi merusak citra pariwisata Pulau Bali, ataupun tempat-tempat tujuan
wisata lainnya yang mereka datangi.
Sementara itu, pihak Imigrasi
Bali, dilansir dari tagar.id (25/07/19), mengatakan, kebanyakan para Begpacker berasal
dari Negara Australia, Inggris, atau Rusia.
Kabid Intelijen dan Penindakan
Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai Setyo Budiwardoyo
mengatakan akan segera melakukan tindakan tegas untuk para turis yang melakukan
hal demikian. Jika terdapat turis yang mengemis atau dianggap bermasalah akan
dibawa ke Kantor Kedutaan Besar masing-masing.
"WNA yang nggak punya duit
atau pura-pura gembel, akan kami kirimkan orang itu ke kedutaannya atau minta
perlindungan ke kedutaannya yang notabene harus melindungi warga negaranya yang
di sini banyak," katanya.
Dilansir dari media yang sama,
wisatawan asal Australia Blake Wilson meminta agar aparat penegak hukun
memberikan pelajaran pada para turis pengemis. Pria berusia 30 tahun itu pun
kecewa dengan tindakan yang dilakukan turis yang berasal dari negaranya.
Bahkan, dia juga meminta agar
menindak turis yang melakukan keributan saat sedang mabuk-mabukan dan melakukan
hal tak senonoh kepada para perempuan.
Turis asal Australia, Blake
Wilson berujar bahwa turis gembel yang bikin onar dan berulah di Bali harus diproses
secara hukum.
Jika mereka melakukan hal buruk,
tidak ada alasan. Panggil polisi, dan polisi kasih mereka denda atau tangkap
masukkan ke sel. Mereka bikin kami sesama warga Australia ikut jelek.
COMMENTS