majalah forbes juluki indonesia macan baru di asia tenggara
Dalam sebuah artikel yang berjudul, "Indonesia: The New Tiger Of Southeast Asia" edisi 14 Mei 2019, Kontributor Forbes Elad Natanson, sebagaimana dilansir Tempo (26/5/19), mengatakan Indonesia telah mendorong perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara. Atas alasan inilah, majalah bisnis ternama dunia, Forbes, menjuluki Indonesia sebagai macan Asia Tenggara baru.
Sebagaimana diketahui, dewasa ini adalah Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan yang dikenal sebagai kekuatan utama ekonomi Asia. Dua Negara yag disebut pertama adalah pusat keuangan utama dunia, sedangkan dua negara selanjutnya dikenal karena industri manufakturnya yang jempolan.
Jika dirata-rata, maka usia penduduk Indonesia adalah 29 tahun, dan 60 persen dari populasi adalah 40 tahun atau di bawahnya. Inilah salah satu alasan Natanson untuk menyebut Indonesia bisa menjadi macan Asia Tenggara.
Namun alasan tersebut tentunya bukanlah faktor satu-satunya. Fakta selanjutnya adalah bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang paling mobile di dunia, dimana 95 persen atau 142 juta orang dari 150 juta pengguna internet di Indonesia, adalah mobile.
Dan yang cukup mencengangkan adalah, bahwa 60 persen dari semua orang dewasa Indonesia memiliki smartphone. Tidak heran jika kemudian orang Indonesia menghabiskan 206 menit sehari di media sosial. Youtube, Whatsapp, dan Facebook adalah platform paling popular yang digunakan oleh orang Indonesia.
Imbasnya bisa dilihat dari data pertumbuhan ekonomi berbasis internet di Indonesia, 76 persen dari semua pengguna internet di Indonesia melakukan pembelian dari ponsel mereka. Ini menjadi yang tertinggi di platform e-commerce seluler dibandingkan dengan negara mana pun di dunia.
Selain e-commerce, permainan online, iklan, musik dan video berlangganan, serta layanan perjalanan online atau pengiriman makanan, semuanya menikmati adopsi yang penuh semangat dari konsumen muda Indonesia.
Natanson melanjutkan paparannya, "Negara kepulauan digital Indonesia sedang menembaki semua silinder. Didukung oleh basis pengguna internet terbesar di kawasan ini (150 juta pengguna pada 2018), Indonesia memiliki terbesar (US$ 27 miliar/Rp 288 triliun pada 2018) dan pertumbuhan tercepat (49 persen CAGR 2015- 2018) ekonomi internet di wilayah ini. Dengan ruang kepala yang besar di semua sektor, Indonesia siap untuk tumbuh hingga US$ 100 miliar (Rp 1.439 triliun) pada tahun 2025, terhitung US$ 4(Rp 57 ribu) dari setiap US$ 10 (Rp 144 ribu) yang dihabiskan di wilayah tersebut," tulis laporan mendalam oleh Google dan Temasek yang dirilis tahun ini. (Kurs US$ 1=Rp14.390, per 25 Mei 2019)
Bahkan, Seperti yang ditulis oleh salah satu pemodal ventura di Venture Beat, yang menyamakan peluang di Indonesia hari ini adalah seperti berinvestasi di Cina pada 2008, yang menjadi titik tonggak dan awal mula bertumbuh pesatnya perekonomian Cina sebagaimana kita lihat pada hari ini.