Pengalaman adalah guru terbaik, nasehat ini mungkin ada benarnya. Setidaknya jika kita baca status facebook warganet ini. Melalui curha...
Pengalaman adalah guru terbaik, nasehat ini mungkin ada benarnya. Setidaknya jika kita baca status facebook warganet ini. Melalui curhatannya terkait BPJS Kesehatan yang segera saja menjadi viral, Putu Artana ingin berbagi pengalaman pahitnya kepada orang-orang.
Menurut pantauan admin saat artikel ini ditulis, saking viralnya status ini telah dishare sebanyak 3,8 ribu kali, dikomentari 1,2 ribu kali, dan mendapatkan like tidak kurang dari 2,5 ribu.
Apa sih isinya kok bisa begitu viralnya status ini? yuk simak saja dibawah ini;
BPJS
Barang ini membuat saya kesal luar biasa, rasa 'kesal' ini saya alami ketika harus membayar sebesar Rp. 240.000,- per bulan (3 kepala di KK orang tua saya dengan kelas paling atas). Pada rentang tahun 2015 hingga akhir 2017, total uang yang saya sudah bayarkan sekitar 8.6 juta. Mungkin lebih banyak, bersama denda-dendanya.
Kesalnya semakin menjadi
ketika mengetahui ada yang lupa membayar tagihan hingga 6 bulan, bayarnya
sekaligus dan ada denda pula.
Seandainya saja uangnya
ditabung, mungkin bisa beli drone baru atau kamera yang bikin hati senang.
Grrrrr!!!
Alam semesta bekerja dengan
hukum-hukum yang sudah ditetapkan oleh-Nya. Ketika terpeleset maka gravitasi
akan memainkan peran dan hukumnya. Bapak saya kecelakaan di tempat yang
terbilang sepele. Beliau biasa naik atap pasang penangkal petir, biasa naik
tower, tiang listrik dan sebagainya - tidak pernah mengalami incident berarti.
Incident di tempat sepele di
bulan April 2018 ini menggeser ruas ruas tulang leher
beliau dan melumpuhkan sistem motorik dan sensorik dari leher ke bawah (lumpuh
dan mati rasa).
Sedih? Tidak ada waktu untuk
sedih, fokus pada solusi. Sudah terjadi, gak ada guna pakai acara sedih dan
cari-cari siapa yang salah.
RS Umum Klungkung tidak
menyanggupi penanganan, maka dirujuklah ke RS Sanglah Denpasar. Dan dengan
cepat para dokter observasi dan menemukan ada penekanan di saraf leher yang
mengakibatkan kelumpuhan. Solusi satu-satunya adalah operasi untuk melepaskan
tekanan kepada saraf-saraf tersebut. Rembug keluarga sepakat untuk operasi.
Gelisang satwa enggal (fast
forward) - proses operasi berlangsung lancar dan pemulihan berlangsung sekitar
2 minggu. Total tagihan yang harus saya urus sekitar Rp. 60.700.000,-.
Saya sudah siapkan dana
dengan menjual aset liquid, mencairkan tabungan dan kartu kredit untuk
jaga-jaga (baca: kartu utang) dengan limit lumayan (lumayan bikin manyun
maksudnya). Maklum kita-kita ini masih status karyawan generasi Sandwich, jadi
harus hati-hati mengatur pengeluaran.
Bisa googling dulu apa itu
generasi Sandwich.
Apakah masih kesal? Masih
sangat dan kesal pake banget. Sampai akhirnya saya diinformasikan bahwa semua
biaya ditanggung oleh BPJS. Termasuk biaya ambulance, tindakan, obat,
laboratorium, rawat inap dan ICU.
Whaaattt? Seriously? Come on,
you must be joking! Pokoknya gitu deh ekspresinya
Semua hormon hormon yang bikin kesal hilang, kortisol dan hormon negatif lainnya lenyap seketika.
Semua hormon hormon yang bikin kesal hilang, kortisol dan hormon negatif lainnya lenyap seketika.
Saya setengah tidak percaya,
terlebih pengalaman buruk sekitar tahun 2012, harus
membiayai operasi siku adik kedua sebesar 38 juta (ini serasa dipalak, diancam,
ditakut-takuti dan diperas oleh banyak oknum, tapi kita semua sudah move on -
lebih baik energi otak dialihkan ke tempat lain).
Oke urusan bayar-bayar sudah
beres dan lega. Sekarang bisa fokus ke pemulihan pasca operasi bapak dan
tentunya fokus ke pekerjaan generasi Sandwich yang juga generasi milenial.
Tentunya sekarang rajin bayar BPJS. Heheheh..
Tentunya sekarang rajin bayar BPJS. Heheheh..
Q: Lah kan BPJS merugi,
denger-denger katanya salah Jokowi ya?
A: Ya elah, bagi negara BPJS
itu bukan profit center tapi cost center. Uang yang dikumpulkan dari iuran
sekitar 88T dan pengeluaran buat membayar sakit-sakit macam cerita saya sekitar
95T. Defisit 7T diambil dari APBN. Artinya negara membantu rakyatnya membayar
tagihan kesehatan melalui BPJS. Makanya bayar BPJS yang rajin.
Q: Terus kita harus berterima
kasih sama Jokowi gitu?
A: Mohon jangan kait-kaitkan dengan pilpres ya. BPJS adalah program pemerintah semenjak tahun 1990 an (dulu namanya ASKES). Mulai dari pak Harto, bu Mega, Gus Dur, pak SBY dan pak Jokowi harus diberi ucapan terima kasih (termasuk para cerdik pandai dibelakang beliau-beliau).
A: Mohon jangan kait-kaitkan dengan pilpres ya. BPJS adalah program pemerintah semenjak tahun 1990 an (dulu namanya ASKES). Mulai dari pak Harto, bu Mega, Gus Dur, pak SBY dan pak Jokowi harus diberi ucapan terima kasih (termasuk para cerdik pandai dibelakang beliau-beliau).
Yang perlu kita awasi adalah
penggunaannya, jangan sampai uang yang terkumpul hingga puluhan triliun ini
dikorupsi oleh tikus-tikus kantor.
Jika nanti ada surplus,
bolehlah dipakai oleh negara untuk keperluan lain seperti bangun RS baru, beli
alat-alat kedokteran baru, upgrade qualitas SDM dst.
Note: sekarang rakyat miskin
iurannya dibayarkan oleh negara melalui program JKN-KIS dan penerima namanya
PBI (Penerima Bantuan Iuran). Jumlahnya bisa dilihat di website BPS, jangan
liat di blog abal-abal.
Q: Apakah BPJS program
sempurna?
A: Jelas tidak sempurna sama sekali. Masih banyak yang harus dibenahi seperti tunggakan yang belum/lambat dibayar hingga 5T, peserta yang tidak membayar tepat waktu dan mekanisme lainnya yang terkesan ribet.
A: Jelas tidak sempurna sama sekali. Masih banyak yang harus dibenahi seperti tunggakan yang belum/lambat dibayar hingga 5T, peserta yang tidak membayar tepat waktu dan mekanisme lainnya yang terkesan ribet.
Q: Ini kampanye pilpres ya?
A: Gak banget, karena saya
pendukung mas Agus AHY yang gagah dalam arti sebenarnya. Dan ini gak ada
hubungan dengan pilpres. Ini adalah program pemerintah, siapapun pemimpinnya
(guru wisesa) wajib didukung.
Q: Apa kepanjangan dari BPJS
A: Budget Pas-pasan Jiwa
Sosialita.
CLBK (Chat Lama Beli Kagak).
#apasih
Q: Ada pesan terakhir?
A: kayak film kungfu aja,
pakai pesan terakhir. Tapi okelah; Untuk semua generasi produktif milenial,
jika sudah menghasilkan materi secara "cukup" - tidak ada ruginya
membayar BPJS secara teratur. Jika tidak dipakai sendiri, mungkin ada
saudara-saudara kita di belahan pulau lain yang akan terbantu.
BPJS "Dengan
Gotong-Royong Semua Tertolong".
P.S. saya kasi screenshot
biar gak dibilang hoax. Dan tagihan-tagihan pasca operasi juga ditanggung oleh
BPJS hingga sekarang.
Kalo ada yang nanya ngapain
di Chernobyl, tolong kasi tahu saya sedang ngumpulin Uranium buat bikin
PLTN.