Tempo hari ketika saya dan istri keluar bareng, saya ngemil sebuah snack kentang. Pas makan snacknya, saya bertanya pada istri saya...
Tempo hari ketika saya dan istri keluar bareng, saya ngemil
sebuah snack kentang.
Pas makan snacknya, saya bertanya pada istri saya...
"Ini snacknya rasa apa sih? Kok aneh rasanya."
Dia jawab...
"Ini rasa madu mentega."
Setelah itu, saya makan lagi snacknya, lalu bergumam...
"Oh ya ya, bener, ada kayak rasa-rasa menteganya, dan
ada manis-manis madunya."
Lalu, saya pun tertawa karena penyataan saya.
Kenapa ketawa? Ya, karena itu Mind-Programming banget!
Coba bayangkan, sebelum saya dikasih tahu rasanya, apakah
saya bisa menyebutkan rasa dari snack tersebut? Nggak kan? Haha!
Baru setelah saya diberitahu rasa snacknya, Pikiran saya
mulai mengasosiasikan rasa-rasa mentega dan madu yang pernah saya rasakan
sebelumnya.
Hingga pikiran saya bilang:
"AHA! Yak! Snack ini rasa madu mentega."
Ya, program-program di pikiran bawah sadar adalah sekumpulan
informasi-informasi yang saling terasosiasi (terhubung).
Sehingga sudah sifat alaminya jika apapun yang manusia dapat
dari luar dirinya, akan ia coba hubung-hubungkan dengan file-file yang ada di
pikiran bawah sadarnya.
Inilah Mind-Programming. Inilah yang disebut sebagai Hukum
Kompleksitas. Alias, sebuah program adalah sekumpulan informasi yang saling
terhubung dan saling mempengaruhi satu-sama lain.
Menariknya, jika kita mengerti betul dengan Hukum
Mind-Programming ini, kita bisa mudah sekali mengotak-atik file-file di pikiran
bawah sadar untuk memunculkan perilaku yang kita inginkan.
Misalnya, kita ingin sukses, maka banyak perilaku yang harus
kita miliki dan install, yaitu:
Percaya Diri
Memiliki yeyakinan yang memberdayakan
Terbebas dari mental block yang tidak memberdayakan
Dan lain sebagainya.
Selain itu, ketika kita mampu memprogram pikiran bawah sadar
kita, maka kita pun juga bisa menginstall program-program yang kita inginkan,
seperti:
Keberuntungan
Keberlimpahan
Kebahagiaan
Dsb.
*Oleh Bayu Aji Prasetyo