Membeli asuransi unitlink itu bukan soal punya uang atau tidak, tetapi lebih soal niat atau tidak, penting atau tidak. Harga atau besar...
Membeli asuransi unitlink itu
bukan soal punya uang atau tidak, tetapi lebih soal niat atau tidak, penting
atau tidak. Harga atau besaran premi asuransi unitlink termurah, bahkan dari
perusahaan asuransi yang terkenal paling mahal di Indonesia pun masih dalam
jangkauan rata-rata masyarakat Indonesia.
Di Prudential, perusahaan
asuransi tempat saya bernaung, masih bisa mendapatkan paket asuransi yang
lumayan lengkap, terdiri dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, plus investasi
dalam 1 paket, hanya dengan besaran premi minimal 400 ribu rupiah per bulan. Jadi,
sekali lagi yang jadi soal bukanlah punya uang atau tidak, tetapi mau punya
asuransi atau tidak.
Kalau sudah punya kemauan untuk
beli asuransi, maka masalah selanjutnya yang perlu diperhitungkan adalah,
bagaimana mengatur keuangan, agar pembayaran premi tetap berlanjut. Masalah umumnya
masyarakat kita adalah mengatur keuangan secara berlanjut dalam jangka panjang.
Dan pembayaran asuransi pasti dalam jangka waktu yang lumayan lama, bisa 5
tahun, 10 tahun, atau 20 tahun, atau bahkan sepanjang umur selama kita
membutuhkan perlindungan asuransi.
Nah, tips dari salah satu nasabah
saya ini mungkin bisa dijadikan inspirasi bagaimana mengatur keuangan agar
premi asuransi tetap terbayarkan dalam jangka panjang.
Nasabah saya ini, biasa di
panggil mbak tika, adalah pemilik usaha catering. Usahanya lumayan rame, setiap
hari ada saja orderan yang masuk. Ketika awal mula saya datang ke rumahnya,
presentasi macam-macam dan menawarkan asuransi, dia tertarik, tetapi merasa
belum sanggup membayar premi untuk jangka waktu sekian tahun. Sampai disini saya
berhenti, dan pamit pulang, karena saya sudah faham masalah yang dia hadapi,
dan juga faham bagaimana posisi keuangan dia.
Beberapa minggu setelahnya saya
datang lagi kerumahnya, saya tawarkan sekali lagi untuk ambil asuransi dengan
premi 1.500.000 rupiah untuk seluruh anggota keluarganya yang berjumlah 3
orang. Dan seperti saya duga, dia menjawab begini, “mas kan kemarin saya sudah
bilang, saya faham dan sepakat dengan pentingnya memiliki asuransi. Tetapi untuk
saat ini saya merasa masih belum sanggup untuk membayar premi sebesar itu
selama sekian tahun sebagaimana yang mas tawarkan”.
Saya tidak menjawab, tetapi
langsung saya keluarkan celengan yang sudah saya persiapkan sebelumnya. Sebuah celengan
yang biasa di pakai untuk menyimpan uang receh anak-anak, namun celengan yang
saya bawa ini ada kuncinya.
Saya bilang, “mbak, saya bawa
celengan yang ada kuncinya. Celengan ini akan saya tinggal disini, nah tugas
sampean adalah mengisi celengan ini dengan uang, berapapun, setiap hari. Nanti setiap
tanggal tertentu sebulan sekali saya akan datang lagi untuk membuka celengan
ini, karena kuncinya saya bawa. Setelah itu kita hitung bareng jumlah uangnya,
dan saya berani taruhan pasti jumlah uang dalam celengan ini akan cukup dan bahkan
berlebih untuk bayar premi”.
Dan betul, setelah dia sepakat
untuk ambil asuransi unitlink dengan premi sebesar 1,5 juta, pada bulan kedua,
tepat tanggal jatuh tempo pembayaran polisnya saya datang lagi ke rumahnya
untuk membuka celengan tersebut. Dan hasilnya, setelah dihitung, didalam
celengan tersebut ada uang 3 juta lebih sedikit. Jumlah yang tentu saja lebih
dari cukup untuk membayar premi asuransinya, dan bahkan premi selama 2 bulan.
Dan ketika itu Mbak Tika bilang, “Wah,
ternyata sampean betul mas. Kalau seperti ini saya tidak merasa berat membayar
premi segitu”.
Ya, kata kuncinya adalah; dia
sesungguhnya mampu membayar premi asuransi, tetapi merasa berat. Dia mampu
karena setiap hari dia terima orderan, yang otomatis setiap hari dia dapat
uang. Tinggal kita mengatur strategi, bagaimana agar si nasabah tidak merasa
berat. Agar dia enjoy dan tidak terbebani dengan angka 1,5 juta per bulan untuk
bayar premi. Dan konsep celengan pembayar premi ini bisa menjadi salah satu
solusi yang lumayan jitu.
Sekarang mari kita lihat, ada
berapa banyak pedagang atau pengusaha seperti Mbak Tika ini, yang transaksi
atau orderannya harian? Yang setiap hari bisa dapatin uang? Yang belum punya
asuransi karena merasa berat?
Kalau kita mampu menawarkan
sebuah solusi yang jitu, perasaan berat membayar itu pasti akan hilang. Karena rasa
berat itu hanya ada dipikirannya saja saat membayangkan angka-angka jutaan
rupiah yang harus dia keluarkan setiap bulan. Tetapi kalau kita mampu memecah
dan mengurai beban di pikiran yang dia rasa berat itu, maka dia akan enjoy
memasukan uang 20, 50 atau bahkan 100 ribu setiap hari ke dalam celengan. Dia tidak
akan merasa berat, meskipun itu setiap hari.