Di dunia ini hanya ada 3 macam bisnis berjaringan dan bersistem yang bisa membuat seseorang bebas finansial dan bebas waktu. Yaitu Ko...
Di
dunia ini hanya ada 3 macam bisnis berjaringan dan bersistem yang bisa membuat
seseorang bebas finansial dan bebas waktu. Yaitu Konglomerasi, Waralaba dan
bisnis Networking. Untuk orang biasa yang sudah berusia diatas 30 tahun, tidak
memiliki banyak uang dan keahlian bisnis, maka hanya bisnis Networking yang
bisa membuat dia bebas finansial dan waktu (Robert T Kiyosaki).
Jika
kita berniat masuk ke bisnis networking, maka kita harus waspada dengan bisnis
lain yang menyaru sebagai bisnis networking. Di bisnis networking, uang bonus
yang kita peroleh berasal dari pembagian keuntungan ketika ada transaksi
pembelian produk mitra oleh anggota grup yang kita bentuk. Uangnya bukan
berasal dari calon mitra yang ingin bergabung. Jika uangnya berasal dari calon
mitra, maka itu adalah bagian atau bentuk lain dari money game. Apakah itu
tanpa produk atau ada produk yang dijual bersamaan dengan masuknya peserta
(front loading). Pembelian produk yang menjadi syarat bergabungnya seorang
peserta, dilarang oleh APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia).
Money
game sudah ada sejak lama, diawali oleh Charles Ponzi di Amerika, kemudian
ditiru dibanyak negara. Di sebagian besar negara, money game dianggap illegal.
Di Indonesia belum ada larangan, baru ditindak jika ada yang dirugikan.
Saat
ini money game sudah merasuk di banyak sektor bisnis. Banyak petualang bisnis
ataupun perusahaan besar yang menggunakan sistem money game untuk meraup uang
atau modal dari masyarakat.
Jika
kita ingin menjalankan bisnis berjaringan yang benar, maka bisnis networking
yang menggunakan konsep prosumer adalah pilihan yang dianjurkan para ahli.
Konsep Prosumer atau Profitable Consumer adalah konsep
penjualan langsung dari produsen ke konsumen. Selisih harga pabrik dan konsumen
yang 60%, diberikan ke konsumen yang mau aktif memasarkan produk dengan cara
membangun jaringan dan menganjurkan anggotanya membeli produknya.
Selisih
harga ini tadinya untuk keuntungan grosir, iklan, pengecer dan sebagainya.
Tetapi sebagai bisnis baru, bisnis networking masih banyak disalah pahami orang. Di beberapa komunitas agama bahkan dilabeli fatwa haram, sementara ada pemuka agama yang bergabung bahkan membuat bisnis networkingnya sendiri. Biasanya yang dianalisa oleh para pemuka agama kemudian dilabeli haram itu adalah money game yang menyaru sebagai MLM. Akhirnya semua bisnis yang "ajak ajak orang" dianggap sebagai bisnis yang haram.
Tetapi sebagai bisnis baru, bisnis networking masih banyak disalah pahami orang. Di beberapa komunitas agama bahkan dilabeli fatwa haram, sementara ada pemuka agama yang bergabung bahkan membuat bisnis networkingnya sendiri. Biasanya yang dianalisa oleh para pemuka agama kemudian dilabeli haram itu adalah money game yang menyaru sebagai MLM. Akhirnya semua bisnis yang "ajak ajak orang" dianggap sebagai bisnis yang haram.
Bagi sebagian besar orang, bisnis networking yang benar justru dijauhi atau
dibenci, karena program bawah sadar mereka yaitu program bekerja keras mencari
uang sangat berlawanan dengan hasil yang nantinya bisa diberikan oleh sebuah
bisnis networking. yaitu memiliki banyak uang dan hidup nyaman.
Perusahaan
asuransi pada umumnya memakai konsep networking ini dalam memasarkan produknya,
meski dengan berberapa modifikasi sesuai kebutuhan. Karena itulah, tenaga
pemasar atau agen asuransi, kebanyakan statusnya bukan karyawan atau pegawai,
melainkan sebagai mitra kerja. Dan karena itu juga, agen asuransi seringkali
bilang, bahwa dengan profesinya itu dia sedang membangun bisnisnya sendiri,
karena memang sistemnya memungkinkan untuk itu.
Dengan
sistem seperti ini, tidak heran kalau agen asuransi masuk 10 besar profesi yang
memberikan pendapatan besar. Agen asuransi yang menjalankan bisnisnya dengan
kategori “sukses”, bukan “sukses banget” bisa menghasilkan hingga puluhan juta
rupiah per bulannya. Dan yang terpenting, tidak sulit untuk bisa terdaftar
sebagai agen asuransi, cukup menyerahkan beberapa berkas persyaratan umum, dan
menandatangani kontrak kesepakatan kerja sama, kemudian lulus ujian AAJI, maka
seseorang sudah bisa membangun bisnis di industry asuransi.
Berkas
persyaratan menjadi agen, untuk setiap perusahaan asuransi biasanya ada
beberapa perbedaan. Karena itu jika ada diantara pembaca yang tertarik untuk
terjun di industry ini, lebih baik menghubungi agen asuransi terdekat di kota
anda untuk menanyakan lebih detilnya.
COMMENTS