Sebuah media online menurunkan berita tentang putri personil band terkenal Indonesia, Abdee Slank, yang meminta kepada ayahnya agar memb...
Sebuah media online menurunkan berita tentang putri personil band terkenal Indonesia, Abdee Slank, yang meminta kepada ayahnya agar memberikan uang sejumlah 5 milyar rupiah, sebagai jaminan keberlangsungan hidupnya akibat perceraian yang dijalani Abdee dengan istrinya.
Adalah Alanis Nurulizah, sang putri itu sendiri yang mengirimkan permintaan tersebut melalui layanan pesan whatsapp langsung kepada Abdee. Demikian menurut Anita, istri Abdee yang kini telah resmi diceraikannya.
Alasan dilayangkannya permintaan ini tak lain karena Alanis khawatir kelak dirinya tidak bisa lagi meminta nafkah kepada ayah yang telah bercerai dengan ibunya tersebut. Namun, sebagaimana dilansir kumparan.com, Abdee hanya menyanggupi nilai 250 juta rupiah dari total nilai yang diminta.
Perceraian, adalah bagian dari resiko kehidupan yang harus ditanggung oleh pihak istri dan anak. Karena dengan perceraian, yang paling dirugikan adalah pada pihak istri, dan anak yang mengikutinya. Kerugian disini dimaksudkan sebagai sebuah kehilangan sumber keuangan. Jangan dimaknai sebagaimana bentuk kerugian dalam perdagangan, yang bermakna kecilnya nilai jual dibanding nilai beli. Hal seperti ini umum terjadi, karena dalam sebuah keluarga, pada umumnya suami lah yang berperan sebagai pencari nafkah utama, dan bahkan sebagai satu-satunya sumber pendapatan. Sehingga hilangnya suami, berarti hilang pula sumber keuangan.
Namun perlu diingat, perceraian bukanlah satu-satunya resiko atau musibah yang bisa terjadi dalam sebuah keluarga. Ada paling tidak dua resiko atau musibah yang lebih besar yang juga bisa terjadi kapan saja. Pertama adalah kematian, yang kedua adalah penyakit kritis. Ditambah dengan perceraian, ketiganya berakibat sama pada istri dan anak, yaitu kesengsaraan keuangan.
Jika perceraian akan selesai setelah Hakim mengetok palu, tidak demikian halnya dengan penyakit kritis dan kematian. Penyakit kritis tentu saja membutuhkan pengobatan dan perawatan, bisa saja dalam jangka waktu lama dan berbiaya besar. Kematian seorang suami lebih mengerikan lagi, karena berarti terputusnya sumber nafkah utama bagi istri dan anak yang ditinggalkan. Belum lagi jika semasa hidup masih ada hutang yang ditinggalkan dan harus dilunasi oleh sang istri.
Asuransi memiliki peran utama sebagai pengganti rugi bagi istri dan anak jika suami terkena penyakit kritis, atau bahkan meninggal dunia. Memang harus diakui, asuransi mungkin bukan satu-satunya cara untuk mempersiapkan pengganti rugi jika resiko itu datang. Namun, asuransi adalah alternatif termudah, juga termurah dalam rangkan mempersiapkan pengganti rugi tersebut. Karena dengan hanya bermodal KTP serta setoran premi kurang dari 2 juta per bulan, uang ganti rugi sebesar 1 milyar akan siap dicairkan suatu saat ketika resiko kehidupan itu terjadi pada sang suami.
Jadi, sebagai istri yang bijaksana dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengelola keuangan keluarga, alangkah lebih baik jika segera menghubungi agen asuransi terdekat dan terpercaya di sekitar anda, untuk berdiskusi serta memperhitungkan kebutuhan akan resiko keuangan anda.
COMMENTS